pengertian pendidikan dan ilmu pendidkan
PENGERTIAN
PENDIDIKAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Diibaratkan ketika sorang anak yang
dihadapkan pada dua hal yang beberbeda,roti dan api sang anak kecil yang tak mempunyai pengetahuan dan pengalaman
apa-apa tentang kedua hal tersebut,akhirnya memilih api.Ketika api itu dipegang
maka seketika itu pula dia menarik tangannya karena rasa panas yang timbul.
Dari perumpamaan tersebut kita dapat menarik
mengambil bahwa dimisalkan pengalaman anak kecil yang menarik tangannya
seketika saat api disentuhnya adalah sebuah pendidikan, maka akan timbul suatu
rasa keingintahuan, apa ini dan mengapa ini panas ? Maka inilah yang disebut
selanjutnya disebut sebagai ilmu pendidikan
Secara
singkat dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah proses pengalaman belajar
yang diperoleh seseorang dalam semua lingkungan yang berlangsung seumur hidup,
sedangkan ilmu pendidikan adalah cara-cara, metode-metode dan sistem-sistem
yang dipergunakan untuk memperoleh pendidikan
Esensi Pendidikan
dan Ilmu Pendidikan menurut Pandangan Para Ahli
a. Pendidikan
Prof. M. J. Langeveld mengemukakan bahwa
pendidikan adalah setiap usaha pengaruh perlindungan dan bantuan yang diberikan
kepada anak tertuju pada pendewasaan anak atau membantu anak agar cukup cakap
melaksanakan tugas hidupnya sehari-hari.
Langeveld memusatkan
pendidikan pada dua tujuan utama yaitu
.
1. Pendewasaan diri,dengan ciri-cirinya yaitu kematangan
berpikir,kematengan emosional,memiliki harga diri,sikap dan tingkah laku yang
dapat diteladani serta kemampuan mengevaluasian diri.
2. Kecakapan atau sikap mandiri yaitu dapat ditandai
dengan sedikitnya ketergantuangan pada orang lain dan selalu mencari sesuatu
tampa melihat orang lain.
Berbeda dengan pendapat John Dewey, yang berpendapat bahwa pendidikan adalah proses
pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke
arah alam dan manusia.
Intinya adalah kecakapan intelektual
pada :
1. Alam yaitu segala hal yang berada diluar diri
kita,sebagai lingkuangn kita tinggal tempat mendapatkan kehidupan dan
pengetahuan,serta
2. Manuasia sebagai pelaku sosial yang selaku pelaku
intraksi diantara sesama
J.J. Rousseau memberikan pengertian bahwa
pendidikan adalah pemberian pembekalan yang tidak ada pada masa kanak-kanak
tetapi sangat dibutuhkan pada waktu dewasa. Mengapa mesti ada pembekalan ?
karena adanya kemampuan dan potensi yang berbeda pada setiap orang. Hal ini
akan menimbulkan kepincangan, bila tidak ada hal yang dapat membantu
mempercepat proses pendewasaan diri. Oleh karenanya, diharapkan pembekalan yang
diberikan dapat hampir atau bahkan menyamakan waktu kedewasaan. Cara-cara yang
dilakukan untuk pembekalan misalnya motivasi dan support, memberi contoh
keteladanan, menunjukkan fakta yang ada dan kebersamaan dalam pergaulan.
Sementara itu,
Prof. Dr. N. Driyakara menyatakan pendidikan sebagai pemanusiaan
manusia muda atau pengangkatan manusia muda ke taraf insani. Insani sebagai
tujuan utama yang dimaksud adalah manusia yang dapat mengenali siapa dirinya
dan Tuhannya.
Ahmad D. Marimba menafsirkan
pendidikan sebagai bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik
terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya
kepribadian utama. Dengan unsur dan inti pendidikan adalah usaha atau
bimbingan, pendidik, anak didik (terdidik), tujuan dan alat.
UU No. 2 Tahun 1999, menjelaskan
pendidikan sebagai usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegitan
bimbingan, pengajaran dan pelatihan bagi peranannya yang akan datang. Tiga inti
yang ada dalam pendidikan adalah : bimbingan dan pengajaran sebagai pemberian
pengetahuan kepada adak didik dan pelatihan sebagai aplikasi dari pengetahuan
yang telah ada.
b. Ilmu
Pendidikan
Prof. Dr. N. Driyakara menjelaskan ilmu
pendidikan sebagai pendidikan ilmiah tentang realitas yang kita sebut
pendidikan. Sedangkan dapat dikatakan ilmiah bila memenuhi 3 syarat yaitu
teruji kebenarannya, sistematis dan tidak terbantahkan.
Prof. M. J. Langeveld mengemukakan bahwa
ilmu pendidikan adalah setiap suatu ilmu yang bukan saja menelaah objeknya
untuk mengetahui betapa keadaan atau hakiki obyek, melainkan betapa hendaknya
dia bertindak. Hal ini dapat dijelaskan dengan adanya keseimbangan antara teori
pengetahuan dan praktek dalam kehidupan masyarakat.
Sementara itu Sutari Imam Barnadib berpendapat bahwa ilmu pendidikan
adalah mempelajari suasana dan proses-proses pendidikan. Proses yang dimaksud
adalah cara-cara yang dilakukan untuk memperoleh pendidikan secara sistematis
dan bertahap.
Sebagai kesimpulan, jika
pendidikan adalah proses-proses yang dilakukan dalam usaha pencarian
pengetahuhan untuk pendewasaan diri manusia dalam upaya menghadapi tugas
hidupnya, maka ilmu pendidikan adalah ilmu yang menelaah dan mempelajari
tentang situasi dan proses-proses terjadi dan terlaksananya pendidikan.
Komentar
Posting Komentar